Affiliate Program ”Get Money from your Website”

Pengertian Support dan Resistance dalam Forex


Jika kita melihat pergerakan harga, kita akan melihat bahwa harga tidak pernah bergerak dalam satu garis yang benar-benar lurus.


Harga naik dan turun adalah pemandangan yang wajar, namun jika kita perhatikan dengan lebih jauh lagi, maka kita bisa melihat harga trend pada saat itu. kita perhatikan lagi contoh trend pada bahasan sebelumnya. Naik dan turunnya pergerakan harga akan membentuk puncak dan lembah yang merupakan ciri dari sebuah tren. Kita bisa melihat bahwa harga selalu berhenti di satu titik puncak, turun lagi dan berhenti lagi di satu titik lembah, naik lagi dan berhenti lagi di puncak yang lain, dan seterusnya.
Harga-harga itu berhenti pada level-level tertentu yang disebut dengan support dan resistance. Kali ini kita akan membahas kedua level tersebut.
1.    Support 

Support adalah suatu level yang mampu menghentikan pergerakan harga yang turun. Pada level tersebut, demand lebih tinggi dari pada supply. Dengan kata lain, lebih banyak pembeli daripada penjual. Efeknya harga akan berhenti turun dan mulai merambat naik.
Titik titik tersebut akan berperan penting pada saat Anda sudah melakukan trading. Tanpa mengerti support maupun resistance, Anda seperti mencari jarum dalam jerami di kegelapan malam tanpa mengetahui berapa lama kah usia trend dan langkah apa yang harus ditempuh jika secara tiba-tiba keadaan berbalik.
Pada analisis teknikal, salah satu cara menentukan level support ini adalah dengan menggambar sebuah garis yang kita sebut dengan trendline
Misalnya, pada saat uptrend kita bisa menggambar trendline ini dengan cara menghubungkan minimal dua lembah. Contohnya bisa kita lihat dalam gambar berikut:
Garis merah itulah yang dimaksud dengan trendline yang berfungsi sebagai level support.
Pada gambar terlihat ada 4 lembah yang terhubung dengan trendline. Semakin banyak titik (lembah) yang bisa dihubungkan oleh trendline ini menjadikan ia sebagai level support yang semakin valid (kuat). Semakin kuat suatu level support, maka semakin besar kemungkinan harga akan memantul ke atas lagi ketika menyentuh level itu.
Kita telah mengerti bahwa posisi yang terbaik pada saat uptrend adalah posisi BUY. Nah, kita bisa memanfaatkan level support ini sebagai patokan. Level buy yang terbaik adalah yang sedekat mungkin dengan level support. Selama level support belum berhasil ditembus ke bawah oleh harga, maka harga masih bisa terus naik.
Hati-hati jika harga berhasil menembus level support ini, sebab ada kemungkinan uptrend akan berakhir, dan harga akan berhenti bergerak naik.
2.    Resistance
Bersebrangan dengan dari support, resistance adalah suatu level yang mampu menahan pergerakan harga yang naik. Pada level itu, supply justru lebih tinggi dari pada demand. Dengan kata lain, lebih banyak penjual dari pada pembeli. Akibatnya harga akan berhenti naik dan mulai bergerak turun.
Resistance juga dapat digambar dengan bantuan trendline. Bedanya dengan menggambar support adalah pada saat downtrend kita bisa menggambar trendline dengan cara menghubungkan minimal dua puncak. 
Contohnya bisa kita lihat dalam gambar berikut:
Di sini trendline berfungsi sebagai resistance.
Pada gambar terlihat ada 4 puncak yang terhubung. Seperti halnya support, semakin banyak titik puncak yang tehubung membuat resistance ini semakin kuat. Semakin kuat suatu level resistance, maka semakin besar kemungkinan harga akan memantul ke bawah lagi ketika menyentuh level itu.
Jika buy adalah posisi terbaik pada saat uptrend, maka pada saat downtrend posisi terbaiknya adalah SELL. Level resistance ini juga bisa kita jadikan patokan, kapan kita bisa open posisi sell. Level sell yang terbaik adalah yang sedekat mungkin dengan resistance. Selama resistance belum berhasil ditembus ke atas oleh harga, maka harga masih bisa terus turun.
Waspada jika harga berhasil menembus level resistance ini, karena jika hal tersebut terjadi maka hal tersebut merupakan indikasi awal berakhirnya masa downtrend tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar